Arus lalu lintas dibentuk oleh pengendara dan kendaraan sehingga terjalin
suatu interaksi keduanya serta interksi antara kedua komponen tersebut terhadap
jalan dan lingkungan. Kendaraan yang memasuki suatu arus lalu lintas tidak
mungkin berjalan secara seragam karena ketidaksamaan pengemudi dalam hal
ketrampilan mengemudi dan pengambilan keputusan. Bahkan dapat dikatakan bahwa
tidak ada keadaan dua lalu lintas yang serupa sekalipun dalam kondisi yang
setara, jalan dan kendaraan, yang hal itu diakibatkan oleh perilaku dan
kebiasaan pengemudi yang sangat bervariasi. Karakteristik aliran lalu lintas
yang melewati suatu jalan merupakan variasi dari lokasi dan waktu. interaksi
manusia :Pemakai jalan adalah orang yang menggunakan
sistem jalan dan yang mengendalikan pergerakan kendaraan atau dirinya sendiri.
Pemakai jalan dibagi ke dalam 2 (dua) jenis yaitu: Pengemudi,
dan Pejalan kaki. Adapun penumpang tidak termasuk sebagai pemakai jalan, tapi bentuk khusus dari muatan yang harus
diangkut dari satu tempat ke tempat lain. Namun ketika turun dari kendaraan,
penumpang menjadi pejalan kaki. Pejalan kaki tidak dapat menggunakan
sistem jalan tanpa memiliki pengetahuan terhadap sistem jalan. Sebagai contoh,
pejalan kaki harus mengerti kapan mereka mendapatkan prioritas hak berjalan
dari kendaraan, dan sebaliknya kapan kendaraan mendapatkan prioritas. Oleh
karenanya, kendaraan dan prasarana jalan harus didesain untuk manusia.
Kendaraan harus nyaman, mudah untuk dikendalikan, memiliki jangkauan
penglihatan yang baik dan memberikan perlindungan bagi manusia dan muatannya
pada saat terjadi kecelakaan. Alat pengendali lalu lintas harus dapat terlihat
dan dimengerti serta harus sederhana sehingga dapat dipatuhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar