Rabu, 13 November 2013

Pentingnya pendidikan pada transportasi


              Dalam permasalahan transportasi saat ini manusia masih menjadi salah satu faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Kecelakaan adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda (UU NO.22 TAHUN 2009).
              kecelakaan sering terjadi karena banyak orang yang yang tidak mengetahui baik marka ataupun rambu jalan. Marka adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi ntuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasidaerah kepentingan lalu lintas. Rambu adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan diantaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan larangan, perintah, peringatan dan petunjuk bagi pemakai jalan.
contoh 2 (dua) orang pengendara yang melewati marka lurus didaerah pasar, satu pengemudi memotong lansung marka dan satu pengemudi lain menyalip dari sebelah kiri kendaraan dengan tidak memotong marka. Dari contoh diatas pengaruh pendidikan sangat terlihat jelas dari perilaku masing-masing pengendara, disitu dapat dijelaskan bahwa semua marka tidak pasti harus sama seperti fungsinya, contoh marka diatas dapat juga diartikan bahwa untuk tidak menyalip karena pada saat menyalip pada saat itu kecepatan pasti tinggi dan disitu juga daerah pasar sehingga kepadatan pejalan kaki tinggi.
             karena rata-rata pendidikan masyarakat indonesia masih kurang dalam bertransportasi, oleh karena itu bagaimana pemerintah dalam melakukan perekayasaan supaya walaupun dengan pendidikan rendah masyarakat akan tau bagaimana mereka pada situasi dijalan. Sehingga mereka dapat selamat dalam bertransportasi.


Selasa, 29 Oktober 2013

PERENCANAAN DAERAH


M.NURUL ALFIAN
XII.05.096

MENEJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN TEGAL
8 OKTOBER 2013

Dengan inforamsi dasar yang diperolah dari soal studi kasus, perecanaan yang menurut saya dapat dilakukan pada daerah terpecil di pegunungan dengan jumlah penduduk kurang lebih 15.000 penduduk, komoditas utama sayur dan buah, jarak dengan pusat kegiatan 15km, ruas jalan utama adalah akses satu-satunya, terdapat satu jembatan.

1.      Memperbaiki jalan lokal di pemukiman karena untuk mempercepat perpindahan lalu lintas pada pagi saat para penduduk akan berangkat dan sore setelah pulang dari bekerja.

2.      Memperlebar bahu jalan karena untuk keamanan dan keselamatan kendaraan saat membongkar muat barang produksi penduduk yang komoditas utamanya adalah sayur-manyur.

3.      Menyediakan angkutan umum barang untuk proses pengangkutan komoditas utama daerah sehingga bisa lebih terkoordinir jumlah kendaraan di daerah tersebut.

4.      Menyediakan angkutan umum orang dengan pengaturan pembatasan angkutan, karena dengan jalan ruas sebagai akses satu-satunya ditambah kegiatan para penduduk apabila musim panen masal maka jumlah kendaaran akan meningkat sehingga dapat membuat permasalahan lalu lintas. Angkutan umum orang cukup sekitar 20 kendaraan. Karena dengan jarak 15km dan kecepatan rencana dia daerah pegunungan kira-kira 30km/jam maka rotasi angkutan orang tidak akan terlalu lama. Dan juga mengingat tidak semua orang akan berkumpul pada satu waktu.

5.      Membuat fasilitas ruang tunggu (halte) disediakan tidak harus di setiap tempat, halte juga dapat disediakan di satu tempat saja karena didaerah pegunungan tidak semua rumah saling berdekatan cukup mengambil lokasi yang strategis yang denkat dengan pemukiman penduduk. Halte tersebut difungsikan untuk tempat orang menunggu angkutan orang atau angkutan barang yang akan lewat. Sehingga penumpang yang akan menggunakan ankgutan umum tidak perlu berdiri di tepi jalan.

6.      Membuat ruang parkir (parking lot design standar) khusus kira-kira 100meter sebelum pasar atau pusat kegiatan karena (menanggapi no.3) untuk proses bongkar muat barang dan penurunan orang sehingga pusat kegitan tidak berkumpul di depan pusat kegiatan sehingga dapat mengganggu lalu lintas yang melewati pasar. Selain itu juga untuk pergatian/pemilihan moda.

7.      Membuat fasilitas penerangan yang ideal karena daerah di pegunungan sering berkabut.

8.      Memasang guadril untuk keamanan dan keselamatan pengguna jalan.

9.      Membuat sektor wisata perkebunan di daaerah sekitar tersebut sehingga suatu saat dapat menarik minat orang luar untuk berwista di daerah tersebut.
10.     Melakukan ketegasan dalam kepemilikan dan keguaan ruang milik jalan sehingga pada suatu saat daerah tersebut berkembang, dan membutuhkan pengembangan sistem tranportasi tidak mengalami masala dengan pihak-pihak lain.

11.    Melakukan rutinitas maintenance pada fasilitas yang telah di buat.

12.    Memilih dan Menggunakan orang-orang yang berkompeten baik dalam mengerjakan pembangunan maupun manejemen pembangunan.


Cara diatas saya rasa mampu untuk mengembangkan daerah tersebut, karena apabila tersedia sarana prasarana yang baik, maka siklus angkutan dapat berjalan dengan lancar, aman, selamat, berkapasitas, dan bebas hambatan. Distribusi komoditas juga dapat berjalan dengan lancar sehingga pendapatan daerah dapat berangsur meningkat. barang kali dapat diterapkan pada daerah yang sesuai dengan data.


Minggu, 13 Oktober 2013

permasalahan transportasi

Permasalahan transportasi
            Banyak permasalahan di bidang transportasi tidak hanya di negara bekembang negara maju pun demikian. Namun negara-negara  maju telah memikirkan masalah tersebut sejak puluhan tahun lalu sehingga sudah lebih terkoordinir dalam menangani permasalahan transportasi, contohnya masalah kemacetan di negara maju rata-rata hanya 5 menit,penanganan kecelakaan yang super cepat dan mudah untuk di hubungi, dll.
            Sementara di negara berkembang khususnya Indonesia permasalahan transportasi baru di pikirkan setelah menjadi seperti nasi gudeg (campur aduk) seperti transportasi di dengan perekonomian(subsidi, bea cukai, dll) APA CUMA ITU TUJUAN TRANSPORASI?? Belum lagi yang di hubungkan dengan kesenjangan sosial, hak azasi orang miskin di sekitar jalan, dll.contoh yang lagi ngetrend di indonesia adalah LCGC(Low Cost Green Car), LCGC adalah program pemeritah dengan tujuan untuk mengurangi jumlah pengguna sepeda motor di jalan agar perpindah pada mobil, namun apakah iya pengguna sepeda motor akan beralih pada mobil murah tersebut? Secara logis walaupun sebuah keluarga memiliki 3 motor dalam satu rumah, jika semua motor tersebut dijual pun belum cukup untuk membeli satu mobil LCGC yang harganya minimal 75jt, yang ada bukan pengguna sepeda motor berkurang tapi orang yang ingin nambah mobil dalam rumah yang semakin banyak (kata dosen saya).seandainya kebijakan tersebut direalisasikan mungkin iya memang pendapatan negara akan banyak bnyak dari sektor bea cukai, namun apakah tidak memikirkan masalah pada masyarakat yang di timbulkan?
Masalah masalah yang di timbulkan :
1.      Kemacetan jelas terjadi karena bertambahnya kendaraan dijalan.
2.      Kecelakaan, dengan jumlah kendaraan yang sekarang saja sudah cukup membuat kemacetan berjam-jam, di tambah kendaraan LCGC yang sekitar >10.000 unit yang telah habis di pesan, belum lagi masalah jalan di Indonesia yang berdasarkan survai oleh kampus lebih besar pengaruhnya terhadap kecelakaan di jalan dari pada faktor manusia.
3.      Kesenjangan sosial masyarakat terhadap orang-orang yang berparaskan mobil.
(cukup itu dulu saja yang logis).

Pertimbangan dalam perealisasian LCGC :
1.      Apabila LCG jadi direalisasikan hitung berapa banyak subsidi BBM untuk masyarakat,yang mungkin bisa untuk membuat jalan baru tanpa berhutang.
2.      Permasalahan yang ditimbulkan.

Pada intinya permasalahan di Indonesia masih terikat kuat antara
-manusia yaitu pendidikan manusia yang berlalu lintas di jalan,
-kendaraan yaitu jumlah kendarran yang melebihi kaasitas jalan,
-jalan yaitu ketidaksesuaian fungsi jalan / kurangnya pelayanan yang diberikan jalan.

      untuk itu kita semua yang merasa berpendidikan harus bisa memahami permasalahan di jalan,harus lebih patuh terhadap hukum, dan lebih pintar memahami rambu dijlan. Untuk itu orang yang berwenang seharusnya lebih aktif dalam mensosialisasikannya. Untuk kendaraan semoga dapat dikurangi dengan kebijakan-kebijakan yang dapat diterima masyarakat,jangan hanya memikirkan keuntungan utuk kantong perseorangan tapi pikirkan untuk kebersamaan, untuk yang menangani jalan tolong ditingkatkan pelyanannya agar tidak menambah masalah yang ada selama ini. Mungkin cukup sekian dulu untuk pemikiran dasar, masalah yang lebih spesifik baik tentang manusia,jalan, dan kendaraan dapat di pelajari selengkapnya di POLTRAN tegal, untuk yang tidak sempat sempat belajar di POLTRAN jika allah menghendaki saya aka berbagi ilmu dengan memposting pelajaran yang saya dapat di POLTRAN.
Terimakasih atas waktu untuk membaca dan semoga bermanfaat.

Minggu, 06 Oktober 2013

interaksi berkendara di jalan


Arus lalu lintas dibentuk oleh pengendara dan kendaraan sehingga terjalin suatu interaksi keduanya serta interksi antara kedua komponen tersebut terhadap jalan dan lingkungan. Kendaraan yang memasuki suatu arus lalu lintas tidak mungkin berjalan secara seragam karena ketidaksamaan pengemudi dalam hal ketrampilan mengemudi dan pengambilan keputusan. Bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada keadaan dua lalu lintas yang serupa sekalipun dalam kondisi yang setara, jalan dan kendaraan, yang hal itu diakibatkan oleh perilaku dan kebiasaan pengemudi yang sangat bervariasi. Karakteristik aliran lalu lintas yang melewati suatu jalan merupakan variasi dari lokasi dan waktu. interaksi manusia :Pemakai jalan adalah orang yang menggunakan sistem jalan dan yang mengendalikan pergerakan kendaraan atau dirinya sendiri. Pemakai jalan dibagi ke dalam 2 (dua) jenis yaitu: Pengemudi, dan  Pejalan kaki. Adapun penumpang tidak termasuk sebagai pemakai jalan, tapi bentuk khusus dari muatan yang harus diangkut dari satu tempat ke tempat lain. Namun ketika turun dari kendaraan, penumpang menjadi pejalan kaki. Pejalan kaki tidak dapat menggunakan sistem jalan tanpa memiliki pengetahuan terhadap sistem jalan. Sebagai contoh, pejalan kaki harus mengerti kapan mereka mendapatkan prioritas hak berjalan dari kendaraan, dan sebaliknya kapan kendaraan mendapatkan prioritas. Oleh karenanya, kendaraan dan prasarana jalan harus didesain untuk manusia. Kendaraan harus nyaman, mudah untuk dikendalikan, memiliki jangkauan penglihatan yang baik dan memberikan perlindungan bagi manusia dan muatannya pada saat terjadi kecelakaan. Alat pengendali lalu lintas harus dapat terlihat dan dimengerti serta harus sederhana sehingga dapat dipatuhi.