Minggu, 06 Oktober 2013

interaksi berkendara di jalan


Arus lalu lintas dibentuk oleh pengendara dan kendaraan sehingga terjalin suatu interaksi keduanya serta interksi antara kedua komponen tersebut terhadap jalan dan lingkungan. Kendaraan yang memasuki suatu arus lalu lintas tidak mungkin berjalan secara seragam karena ketidaksamaan pengemudi dalam hal ketrampilan mengemudi dan pengambilan keputusan. Bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada keadaan dua lalu lintas yang serupa sekalipun dalam kondisi yang setara, jalan dan kendaraan, yang hal itu diakibatkan oleh perilaku dan kebiasaan pengemudi yang sangat bervariasi. Karakteristik aliran lalu lintas yang melewati suatu jalan merupakan variasi dari lokasi dan waktu. interaksi manusia :Pemakai jalan adalah orang yang menggunakan sistem jalan dan yang mengendalikan pergerakan kendaraan atau dirinya sendiri. Pemakai jalan dibagi ke dalam 2 (dua) jenis yaitu: Pengemudi, dan  Pejalan kaki. Adapun penumpang tidak termasuk sebagai pemakai jalan, tapi bentuk khusus dari muatan yang harus diangkut dari satu tempat ke tempat lain. Namun ketika turun dari kendaraan, penumpang menjadi pejalan kaki. Pejalan kaki tidak dapat menggunakan sistem jalan tanpa memiliki pengetahuan terhadap sistem jalan. Sebagai contoh, pejalan kaki harus mengerti kapan mereka mendapatkan prioritas hak berjalan dari kendaraan, dan sebaliknya kapan kendaraan mendapatkan prioritas. Oleh karenanya, kendaraan dan prasarana jalan harus didesain untuk manusia. Kendaraan harus nyaman, mudah untuk dikendalikan, memiliki jangkauan penglihatan yang baik dan memberikan perlindungan bagi manusia dan muatannya pada saat terjadi kecelakaan. Alat pengendali lalu lintas harus dapat terlihat dan dimengerti serta harus sederhana sehingga dapat dipatuhi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar